Metode Survei Geofisika (2)

Ringkasan Metode Pasif dan Aktif

Menjebatani pembagian teknik survei geofisika pasif dan aktif yang akan dibicarak adalah metode listrik dan electromagnet.  Secara keseluruhan kedua metode ini memiliki variasi metode survei terbanyak  dati semua metode survei geofisika, beberapa dilakukan secara pasif dengan menangkap respon dari medan sumber alamiah, sebagian lagi menggunakan sumber medan aktif.

Sebagaian besar telah digunakan dalam kurun waktu yang lama dalam melakukan ekplorasi interior bumi.  Sebagai contoh, metode SP digunakan tahun 1830-an di Cornwall, Inggris oleh Robert Fox untuk menemukan deposit tembaga.  Arus listrik alamiah dalam bumi, disebut arus telurric , pertama kali diidentifikasi oleh Peter Barlow pada tahun 1847.  Metode EM dikembangkan pada tahun 1920 untuk ekplorasi deposit-deposit logam dasar.

Selain sejumlah besar mereka, grup ini teknik geofisika merupakan beberapa cara tertua mengeksplorasi interior bumi. Misalnya metode SP yang diuraikan di bawah tanggal kembali ke tahun 1830-an ketika digunakan di Cornwall, Inggris oleh Robert Fox untuk menemukan ekstensi dari deposito tembaga dikenal. Alam arus listrik di Bumi, disebut sebagai arus dr bumi pertama kali diidentifikasi oleh Peter Barlow (digambarkan) pada tahun 1847. Metode EM dikembangkan pada tahun 1920 untuk deposito eksplorasi dasar-logam.

Dasar metode ‘listrik’ adalah melakukan pengukuran dari efek penjalaran arus listrik dalam bumi. Fenomena yang dapat diukur meliputi, arus, tegangan dan medan elektromagnetik. Dibawah ini disampaikan ringkasan beberapa metode lisrik.

Rersistivitas DC, ini merupakan metode pengukuran aktif menggunakan potensial listrik yang merupakan respon penjalaran arus DC dibwah permukaan  bumi.  Faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran potensial digunakan sebagai dasar interpreasi , termasuk dalam menentukan keberadaan dan kualitas lapisan pori dan tanah liat. Diskusi selanjutnya berfokus pada metode ini

Polarisasi Terimbas (Induced Polarization -IP) , ini adalah metode aktif yang umum dilakukan dalam kaitannya dengan tahanan DC.  Metode ini mengukur variasi transient jangka pendek sebagai respon potensial dari arus yang awalnya diinjeksikan  lalu dihilangkan dari dalam tanah. Telah diamati bahwa bila arus listrik diterapkan pada tanah, tanah berperilaku seperti sebuah kapasitor. Yang diamati adalah polarisasi hasil induksi arus. IP umumnya digunakan untuk mendeteksi konsentrasi dari tanah liat, dan listrik konduktif butiran mineral logam.

Self Potensial (SP) – ini adalah metode pasif yang dengan melakukan pengukuran potensi listrik yang terjadi secara alami umumnya terkait dengan konduktor listrik dangkal, seperti lapisan bijih sulfida. Potensi listrik yang terukur juga diamati dalam kaitannya dengan aliran air tanah dan beberapa proses biologis tertentu. Peralatan yang dibutuhkan survei SP adalah voltmeter impedansi  tinggi dan beberapa teknik untuk memerbaiki kontak listrik dalam tanah tanah.

Elektromagnetik (EM), merupakan  metode aktif dengan melakukan pengukuran medan magnet yang berubah terhadap waktu yang dihasilkan oleh aliran arus induksi dalam bumi. Variasi arus litrik induksi dalam bumi menyebabkan perubahan medan magnet dipermukaan bumi. Reciver di rancang untuk membandingkan medan magnet yang dihasilkan secara alimiah dan di bangkitkan secara aktif. EM digunakan untuk mengidentifikasi deposit konduktif-logam dasar, mencari pipa dan kabel yang terpendam, untuk mendeteksi bahan peladak yang terkubur dan tidak meledak, serta untuk pemetaan geofisika dekat-permukaan.

Magnetotelluric (MT) – ini adalah metode pasif yang mengukur arus listrik alami dalam bumi, yang dihasilkan oleh induksi magnetik dari arus listrik di ionosfer. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan sifat listrik bahan pada kedalaman yang relatif besar (termasuk mantel) di dalam bumi. Dengan teknik ini, variasi waktu pada potensi listrik diukur pada stasiun pangkalan dan stasiun survei. Perbedaan pada sinyal tercatat digunakan untuk memperkirakan distribusi resistivitas listrik bawah permukaan.