“dilarang M E M B E L I disini”
Bukan rahasia lagi bila rambu larangan hanya berfungsi sebagai pajangan. Rambu hanya berfungsi saat diawasi, saat tidak dilihat semua dapat lewat.
Sebuah kenyataan tidak dipatuhinnya aturan terjadi juga dalam kampus. Kepedulian civitas akademika pada atribut kedisiplinan sangat-sangat rendah. Lambang-lambang peraturan sangat mudah dilihat oleh setiap orang, tapi sangat mudah pula diabaikan. Catat saja: rambu kecepatan 20 km/jam, tapi tidak sedikit yang merasa seperti Valentino Rossi kampus, ngebut tanpa mempedulikan penguna jalan lain. Juga: rambu larangan parkir yang malah menjadi penada nongkrong dan janjian dengan teman.
Rasanya menjadi perlu mengganti perigatan “DILARANG BERJUALAN DISINI” dengan “DILARANG MEMBELI DISINI”