Membangun “CITRA” tidak cukup hanya “CERITA”
Catatan Workshop “Pencitraan Lembaga Lewat Media Massa” SOLOPOS 20-22 April 2009
Banyak uapaya yang dilakukan lembaga untuk mengangkat citra pada publik. Institusi pendidikan pun tak luput dari upaya menarik simpati dengan berusaha membuat citra sebaik mungkin. Paling banyak dilakukan (karena mudah) adalah membangun citra secara visual. Banyak yang sudah mengenakan seragam secara khusus, setup kantor secara eksklusif dan membuat simbol-simbol untuk mengangkat karakter lembaga. Ada pula yang mencoba membangun citra dengan cara verbal. Membuat iklan, talkshow, tulisan di media massa dan bentuk verbal lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini.
Simbol citra lembaga sering kali menjadi tujuan akhir, bukan sebuah tonggak awal untuk senantiasa berbuat seperti citra yang sudah dibuat..bahkan..lebih baik lagi. Ambil contoh, akreditasi program studi, yang “akhirnya” menjadi simbol keberhasilan mencapai citra yang diinginkan. Capaian akreditasi dengan nilai A menjadi sebuah tujuan akhir..padahal…seharusnya menjadi titik awal untuk memenuhi janji senantiasa bersikap A pada setiap kegiatan prom studi tersebut.
Capain lebih tinggi yang ingin dicapai institusi pendidikan tinggi saat ini adalah bersanding di peringkat yang diaukui oleh dunia. Salah satu yang banyak digunakan sebagai tolok ukur adalah capaian peringkat webomteric. Segala upaya diilakukan untuk mengangkat peringkat hingga mencapai digit sekecil mungkin. Himbauan semua pendukung institusi untuk senantiasa membantu mendongkrak capaian maksimal ini senantiasa disampaikan. Rapat kerja, workshop, seminar dan entah apa lagi….tapi semua hanya berakhir pada ukapan verbal yang seringkali tidak mengangkat citra, tapi berakhir pada keterpurukan karena salah dalam ber”cerita”. Kesombongan sering menempel bila citra yang kita inginkan telah berhasil kita peroleh. Kita sering lupa citra yang akhirnya melekat adalah AMANAH.
Semakin banyak kita ber”cerita” semakin dekat kita dengan kegagalan membawa CITRA